Menurut Wikipedia Pemanasan Global (bahasa Inggris: Global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu
rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Menurut berbagai penelitian, pada saat ini
suhu di permukaan bumi sudah menunjukkan peningkatan yang sangat drastis yaitu
sekitar 0,6°C yang terjadi dalam satu abad terakhir. Peningkatan yang terbilang
dan terlihat kecil, namun dampak pemanasan global sangat besar bagi Bumi dan
kehidupan di Bumi. Dalam
gejala-gejala atau tanda-tanda terjadinya pemanasan global dapat kita amati dan
rasakan. Gejala-gejala pemanasan global
adalah pergantian musim yang sulit kita prediksi, sering terjadinya angin
puting beliung, terumbu karang yang memutih, dan banjir dan kekeringan di
wilayah yang tidak biasa mengalaminya.
Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat
mengenai penyebab atau faktor-faktor terjadinya pemanasan global. Menurut para
ahli bahwa pemanasan permukaan Bumi terjadi karena meningkatnya gas rumah kaca
di atmosfer yang merangkap panas, tidak hanya itu, ada banyak lagi penyebab
terjadinya pemanasan global yang mungkin kita tidak ketahui akan tetapi seara
tidak langsung kita melakukannya. Berikut ini beberapa penyebab pemanasan
global beserta cara mengatasinya:
1.
Meningkatnya gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor
Penyebab pemanasan global ini disebabkan oleh
aktivitas manusia sendiri, semakin padat nya penduduk yang ada di seluruh dunia
dan populasi manusia terus bertamabah maka jumlah kendaraan bermotor juga akan
selalu bertambah.
Efek kendaraan bermotor sangat berpengaruh bagi
pemanasan global karena gas yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor adalah gas
karbon monoksida yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia serta gas karbon
monoksida juga menyebabkan efek rumah kaca. Untuk mengatasi hal tersebut kita
dapat melakukan hal sebagai berikut :
a. Beralih dari
kendaraan berbahan bakar minyak dengan kendaraan berbahan bakar alami dan ramah
lingkungan.
Kendaraan dengan
bahan bakar yang ramah lingkungan misalnya adalah kendaraan dengan bahan bakar
listrik. Listrik selain harganya lebih murah ternyata juga lebih ramah terhadap
lingkungan jika dibanding dengan bahan bakar minyak. Dengan menggunakan
kendaraan berbahan bakar listrik anda tak perlu lagi risau saat harga BBM
(Bahan bakar Minyak) naik.
b. Peningkatan Penggunaan atau Usahakan menggunakan
Transportasi Umum – Sebagian besar emisi CO2 berasal dari pembakaran bahan
bakar minyak. Hal ini berlaku di seluruh belahan dunia, di mana kendaraan
bermotor merupakan sumber utama transportasi bagi sebagian besar manusia di
zaman ini. Dengan membangun lebih baik sistem transportasi umum dan
penggunaanya, dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, dapat mengurangi emisi
gas, dan dapat mencegah pemanasan global.
c. Kurangi menggunakan kendaraan pribadi
Banyaknya pemakaian kendaraan pribadi akan menyebabkan
borosnya penggunaan bahan bakar. Kita semua tau bahwa setiap kendaraan berbahan
bakar minyak akan mengeluarkan gas pembuangan berupa CO2 dan CO, gas-gas ini
bila dalam jumlah yang besar dapat menimbulkan efek gas rumah kaca yang
akhirnya membuat terjadinya global warming semakin parah. Selama anda masih
bisa untuk menggunakan kendaraan umum gunakanlah kendaraan umum, hanya gunakan
kendaraan pribadi saat anda memang benar-benar membutuhkannya.
2.
Borosnya pemakaian listrik
Boros menggunakan listrik juga dapat menyebabkan
terjadinya pemanasan global. Karena adanya penguapan pada listrik jika listrik
terlalu sering digunakan. Seharusnya pemakaian listrik digunakan secara efisien
sesuai dengan keperluan sehingga tidak menyebabkan pemanasan global, walaupun
tidak terlalu berpengaruh namun bisa menambah gas karbondioksida sehingga cepat
terjadinya pemanasan global. Tak heran di sepanjang jalan pernah kita lihat ada
kampanye di tv atau di jalanan yang menghimbau untuk hemat listrik. Karena
walaupun sedikit pengaruhnya jika semakin banyak justru akan merusak lingkungan
sekitar dan merugikan diri sendiri membuat lingkungan sekitar menjadi tercemar.
Untuk mengatasi hal ini kita dapat melakukan hal sebagai berikut:
a. Menggunakan lampu hemat energi
lampu hemat energi
sangat beragam jenisnya, ada lampu energi dengan bentuk XL seperti Philip.
Akhir-akhir ini muncul lagi lampu hemat energi terbarukan yang pembuatannya
berasal dari gabungan lampu LED (Light Emiting Diode). Lampu hemat energi
sejenis LED akan mampu menghemat energi bahkan lebih dari 60% sehingga kebutuhan
energi dalam negeri akan bisa tercukupi. Selain itu penggunaan energi yang
berlebihan juga akan menimbulkan terjadinya pemanasan global. Sekarang kita
bayangkan, di Indonesia masih banyak pembangkit listrik tenaga batubara. Jika
kita menggunakan energi secara boros tentu saja pembakaran batubara akan
semakin banyak, namun jika kita bisa berhemat maka pembakaran batubara bisa di
hemat pula. Pembakaran batubara ternyata juga menyumbangkan gas penyebab Global
warming yang sangat besar. Selain
itu dengan menggunakan lampu hemat energi kita telah membantu mengurangi 400 kg CO2
b.
Menjemur
pakaian di bawah Sinar Matahari
Bila kita menggunakan alat pengering, kita akan mengeluarkan 3 kg CO2. Menjemur pakaian secara
alami jauh lebih baik karena akan menjaga pakaian kita lebih awet serta energi
yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.
3.
Penggunaan CFC yang tidak terkontrol
CFC adalah Cloro Four Carbon adalah penyebab pemanasan
global yang sifatnya masih bisa ditangani, CFC merupakan bahan kimia yang
digabungkan menjadi sebuah bahan lalu digunakan sebagai memproduksi peralatan
rumah tangga. CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC yang menimbulkan
pemanasan global. Untuk mengatasi hal tersebut kita dapat melakukan hal sebagai
berikut:
a. Membangun rumah dengan ventilasi yang cukup
Saat membangun rumah
harap perhatikan ventilasi dan tata cahaya yang tepat. Jangan sampai anda malam
hari harus menyalakan AC karena alasan panas dan ventilasi yang kurang. Saat
siang hari pula desainlah rumah anda agar bisa terang tanpa harus menghidupkan
lampu dan desain pula agar sejuk tanpa harus menghidupkan AC atau kipas angin.
b. Membeli produk elektronik non CFC
Sekarang, banyak peralatan elektroik seperti
AC dan kulkas yang ramah lingkungan, yaitu bebas gas CFC. Kita sebagai konsumen
harus pintar memilih produk yang ramah lingkungan. Jika kita membeli AC maupun
kulkas, belilah produk yang berlogo NON CFC.
4.
Polusi metana oleh pertanian, perkebunan, dan peternakan
Gas metana merupakan gas yang menyebabkan pemanasan
global, gas ini sangat berpengaruh dalam pemanasan global karena gas merupakan
urutan kedua penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana
disebabkan dari bahan-bahan organik yang kekurangan dari hasil
pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan dan peternakan. Sebagai contohnya
adalah semakin tinggi produksi hewan ternak maka gas metana akan semakin
meningkat yang akan dilepaskan ke permukaan bumi. Untuk mengatasi hal tersebut
kita dapat melakukan hal sebagai berikut:
a.
Beli
Makanan Organik
Tanah
organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional.
The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi
26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.
b.
Jadilah
Vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air.
Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat
mereka mencerna makanan mereka. Food and Agriculture Organization (FAO) PBB
menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar
daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%). Lebih lanjut, dalam
laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”, 2006 dipaparkan bahwa peternakan
menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat dari CO2) dan 37%
gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2). Selain itu, United Nations
Environment Programme (UNEP), dalam buku panduan “Kick The Habit”, 2008,
menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya menyumbang
6.700 kg CO2, sementara diet vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2!
Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan Ketua
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra Pachauri,
menganjurkan orang untuk mengurangi makan daging. Tahukah Anda area hutan hujan
seukuran 1 lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput
ternak? Bila Anda berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan
1 ha pohon per tahunnya.
5.
Perusakan hutan
Pengrusakan hutan akan menyebabkan pemanasan global.
Karena hutan memiliki fungsi yang akan meyerap gas karbondioksida dan akan
menghasilkan oksigen. Jika semakin banyak adanya penebangan liar, pengundulan
hutan maka jumlah karbondioksida akan semakin banyak karbon yang berkumpul di
atmosfer yang akan menyebabkan pemanasan global. Sehingga diperlukannya
reboisasi dan penghijauan pada hutan agar pohon-pohon yang ada di sekeliling
hutan bisa tumbuh subur dan lebih cepat, sehingga bisa sedikit mengurangi
pemanasan global karena banyaknya pohon yang akan menyerap gas karbondioksida
dan akan menghasilkan oksigen. Untuk mengatasi hal tersebut kita dapat
melakukan hal sebagai berikut:
a. Tebang Pilih
Jika manusia ingin memanfaatkan kayu yang ada di
hutan, sebaiknya manusia menerapkan sistem tebang pilih. Sistem tebang pilih
ini adalah manusia tidak akan menebang kayu yang belum tua atau belum umurnya.
Jangan sampai karena keserakahan manusia, manusia menebang semua pohon yang ada
di hutan demi keuntungannya semata.
b. Hati-Hati Menyalakan Api Di
Dalam Hutan
Hal tersebut perlu diperhatikan bagi manusia yang suka
melakukan camping atau bermalam di hutan. Boleh saja, manusia melakukan
kegiatan bermalam di hutan asalkan tetap menjaga kebersihan hutan dan tidak
merugikan hutan. Saat bercamping banyak yang suka membuat api
unggun. Sebelum pergi meninggalkan tempat camping pastikan tidak ada api
yang menyala. Api yang menyala meskipun kecil bisa berubah menjadi besar jika
terkena angin yang berhembus. Bagi pria perokok yang hobi jelajah hutan,
sebaiknya untuk tidak membuang puntung rokok yang masih menyala secara
sembarangan. Puntung rokok yang masih menyala akan memunculkan api.
c.
Reboisasi
Satu
pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh
masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United Nations
Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20%
emisi gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada
dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka
serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir
seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan hutan juga
berkaitan dengan peternakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar